Perbedaan CV dan Portofolio, Contoh & Cara Buat
Ditulis oleh Alisatul Aini, Penulis • Terakhir diperbarui pada 22 April 2025

Perbedaan CV dan Portofolio, Contoh & Cara Buat

Beberapa pencari kerja mungkin masih belum tahu apa perbedaan CV dan portofolio. Tak perlu khawatir karena artikel ini akan menjelaskan secara rinci perbedaan antara keduanya, contoh, hingga tips membuat CV dan portofolio yang optimal dan berpeluang lolos rekrutmen.

Mulai Sekarang

Apa itu CV?

CV atau Curriculum Vitae adalah dokumen berisi riwayat pendidikan dan pengalaman kerja seseorang. Dokumen ini merupakan alat utama yang digunakan kandidat untuk melamar kerja dan memperkenalkan diri pada rekruter.

Secara umum, CV lamaran kerja memuat informasi data diri, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, sertifikasi, hingga pelatihan yang pernah diikuti.

Siapa saja yang perlu menggunakan CV? Semua pencari kerja yang ingin melamar ke suatu perusahaan memerlukan CV, termasuk pekerja lepas (freelancer), pekerja tetap, pekerja paruh waktu, maupun peserta magang.

Di Indonesia, CV bisa dikirim langsung ke perusahaan dalam bentuk dokumen fisik, maupun dikirim secara digital seperti email atau platform pencari kerja dalam format PDF atau Word.

Apa itu Portofolio? 

Portofolio adalah kumpulan karya atau hasil project yang pernah dikerjakan sebelumnya, baik selama di perkuliahan atau ketika bekerja.

Sama seperti CV, portofolio juga dapat berbentuk fisik (cetak) yang dapat diserahkan langsung pada rekruter maupun digital yang bisa disebarkan secara online.

Portofolio biasanya dibutuhkan oleh pekerja di bidang kreatif, seperti:

  • Desainer grafis
  • Ilustrator
  • UI/UX designer
  • Penulis konten
  • Content creator
  • Social media specialist
  • Creative director
  • Fotografer & videografer
  • Interior designer

Anda dapat membuat portofolio online lalu menyimpan file-nya di Google Drive. Ketika diperlukan, kirim file portofolio kepada rekruter dengan cara menyalin tautan atau kirim keseluruhan file-nya.

Banyak orang yang menyebarkan portofolio mereka lewat media sosial seperti LinkedIn untuk menjangkau rekruter. Saat ini, semakin banyak juga website portofolio yang memungkinkan setiap orang untuk membuat sekaligus mempublikasikan portofolionya. 

Beberapa website tersebut di antaranya adalah Behance dan Dribble. Anda juga dapat membuat website atau blog sendiri lalu menyusun portofolio di sana.

Perbedaan CV dan Portofolio

Apa perbedaan CV dan portofolio? Singkatnya, CV adalah cerita tentang siapa dirimu dan keterampilanmu, sedangkan portofolio adalah bukti nyata tentang apa yang bisa kamu kerjakan.

Untuk pembahasan lebih lengkap, simak perbedaan portofolio dan CV melalui tabel di bawah ini.

Perbedaan CV dan Portofolio
AspekCVPortofolio
TujuanMenggambarkan riwayat pendidikan dan pengalaman kerja Menampilkan karya atau hasil kerja yang pernah dibuat
IsiProfil singkat, pengalaman kerja, pendidikan, keterampilanContoh karya atau hasil project, deskripsi, dokumentasi
FormatPDF, WordGambar atau foto, video, PDF, website
Digunakan olehSemua pencari kerjaPekerja kreatif, digital marketer, freelancer
Contoh PenggunaanMelamar kerja posisi non-kreatif seperti admin, guru, HR, sales, dan sebagainyaMelamar kerja posisi kreatif seperti desainer grafis, penulis, videografer, social media specialist

Agar tidak bingung lagi, perhatikan contoh portfolio dan CV berikut.

Contoh portofolio:

Contoh portofolioContoh portofolio

Contoh CV:

Cara Membuat CV yang Menarik

Setelah mengetahui perbedaan CV dan portofolio, mari terapkan strategi terbaik berikut ini untuk membuat CV yang menarik dan efektif.

1. Tentukan Isi CV

Isi atau bagian-bagian CV secara umum adalah:

  • Informasi pribadi dan kontak (email dan nomor telepon)
  • Riwayat pendidikan
  • Pengalaman kerja 
  • Keterampilan
  • Sertifikat atau pelatihan

Selain itu, Anda dapat memasukkan informasi pendukung yang bisa menjadi nilai tambah, seperti pengalaman organisasi atau volunteer, penghargaan, hingga hobi.

Informasi apa pun yang Anda tambahkan ke CV, ingatlah bahwa informasinya harus relevan dan berguna untuk posisi yang dilamar. 

2. Pilih Format dan Desain Profesional

Gunakan desain tata letak yang rapi, tidak terlalu banyak warna dan jenis font yang sulit dibaca, apalagi jika Anda membuat CV dengan format CV ATS-friendly.

CV ATS hanya dapat membaca teks dengan font formal seperti Arial, Times New Roman, atau Helvetica, yang disertai desain polos sederhana tanpa tambahan gambar, foto, ikon, atau warna-warna mencolok.

Untuk CV kreatif, desain dan tata letak cenderung lebih fleksibel, sehingga Anda bisa membuatnya sekreatif mungkin sesuai dengan gaya sendiri, namun tetap mengedepankan tampilan yang profesional.

3. Gunakan Tools Pembuat CV yang Tepat

Ada beberapa tools yang dapat dimanfaatkan untuk membuat CV secara lebih cepat dan praktis, di antaranya adalah Canva, Microsoft Word, CVWizard, atau Google Docs.

Canva banyak digunakan untuk membuat CV kreatif karena terdapat banyak template dengan desain yang menarik. Sementara itu, Microsoft Word, CVWizard, dan Google Docs lebih umum digunakan untuk membuat CV format ATS.

4. Hindari Menulis Informasi Tidak Relevan

Penting untuk mengutamakan informasi yang relevan dengan lowongan kerja agar rekruter melihat bahwa Anda adalah kandidat potensial yang mereka cari.

Hindari menuliskan informasi yang tidak berhubungan dengan posisi yang dilamar. 

Bagaimana cara mengidentifikasi informasi yang relevan dan tidak? 

Baca informasi lowongan dengan seksama, lalu tandai kata kunci atau keywords di dalamnya. 

Biasanya, keywords dapat berupa hard skill dan soft skill yang tercantum dalam bagian job desc maupun kualifikasi. Setelah itu, sesuaikan dengan keterampilan dalam CV Anda agar lebih cocok dengan kebutuhan perusahaan tersebut.

5. Cek Kembali dan Revisi

Sebelum dikirim, cek kembali isi CV dan periksa apakah ada kesalahan penulisan atau typo, terutama di bagian yang dapat berakibat fatal seperti typo pada informasi kontak, nama posisi kerja atau perusahaan, dan lainnya.

Kesalahan ini juga dapat menimbulkan kesan pertama yang buruk pada rekruter, karena Anda berpotensi dilihat sebagai seseorang yang kurang teliti.

Tips Ahli:

CV yang baik tidak harus panjang, umumnya maksimal berjumlah 2 lembar saja. Yang terpenting adalah isi yang relevan. Jangan gunakan 1 CV untuk semua, sesuaikanlah isi CV Anda dengan kualifikasi yang dicari perusahaan.

Cara Menyusun Portofolio yang Dilirik Rekruter

Dari pembahasan di atas, dapat terlihat bahwa perbedaan CV dan portofolio adalah isi dan penggunaannya yang sering kali dibutuhkan untuk profesi tertentu saja. 

Lantas, bagaimana cara menyusun portofolio yang menarik? Simak penjelasan di bawah ini.

1. Pilih Project yang Tepat

Tampilkan project atau karya yang benar-benar mencerminkan keahlian Anda, terutama yang sudah menghasilkan performa baik bagi perusahaan. Pilih juga project yang relevan dengan posisi yang dilamar.

Tidak masalah jika Anda ingin memasukkan seluruh karya yang pernah dibuat, tetapi pastikan untuk mengatur urutan presentasi karya dengan tepat.

Misalnya, karya yang paling relevan ditampilkan lebih dulu, kemudian karya pendukung lain ditampilkan di halaman-halaman berikutnya.

2. Tambahkan Deskripsi Singkat

Sampaikan secara ringkas bagaimana karya tersebut dibuat, tujuan dan tantangannya, serta hasil atau pencapaiannya sehingga rekruter dapat lebih mengerti konteks karya yang ditampilkan.

Ini juga merupakan kesempatan untuk memamerkan hasil kerja Anda yang terbukti berdampak positif bagi perusahaan atau klien. 

Sebagai contoh, seorang content creator menampilkan satu konten TikTok di dalam portofolio lalu menjelaskan bahwa konten tersebut berhasil mencapai 1 juta penayangan dan menambah 5.000 followers baru. 

3. Manfaatkan Website dan Platform Portofolio

Website atau platform seperti Behance, Dribble, dan Canva dapat mempermudah Anda dalam menyusun, menyimpan, atau mempublikasikan portofolio.

Termasuk portofolio foto, video, hingga tulisan. Simpan portofolio yang telah dibuat dalam format PDF, atau salin tautan portofolio lalu bagikan ke media sosial dan rekruter yang memintanya.

Setiap karya atau project dalam portofolio idealnya memiliki judul, latar belakang atau tujuan, peran dan kontribusi Anda, tools yang digunakan, dan hasil akhir atau pencapaiannya.

Kapan Harus Menggunakan CV dan Portofolio

Tidak ada aturan baku mengenai kapan seseorang perlu membuat CV dan portofolio atau hanya salah satunya saja.

Secara umum, berikut panduan untuk masing-masing kategori pencari kerja:

  • Fresh graduate: Wajib memiliki CV. Jika pernah mengerjakan project, ikut lomba, atau penelitian, bisa dimasukkan ke dalam portofolio.
  • Pekerja berpengalaman: Wajib memiliki CV, portofolio hanya dibutuhkan jika melamar di bidang tertentu seperti kreatif, penulisan, dan digital marketing, atau ketika diminta oleh rekruter.
  • Freelancer: Wajib memiliki CV dan portofolio, karena Anda perlu meyakinkan calon klien dengan hasil nyata.

Anda juga bisa menentukan kebutuhan akan CV dan portofolio berdasarkan lowongan yang dilamar. Contoh:

  • Melamar sebagai customer service → cukup CV
  • Melamar sebagai graphic designer → CV + portofolio

Kesalahan yang Harus Dihindari saat Membuat CV & Portofolio

Salah satu kesalahan paling umum adalah mengirim CV dan surat lamaran kerja yang belum disesuaikan dengan posisi yang dituju. 

Setiap lowongan kerja biasanya memiliki kebutuhan dan kualifikasi spesifik, sehingga CV yang terlalu umum atau tidak relevan akan mudah terlewatkan oleh rekruter. 

Selain itu, portofolio yang tidak tertata rapi, tidak diperbarui, atau terlalu banyak memuat informasi yang tidak penting juga dapat membuat rekruter kesulitan menilai kemampuan Anda secara objektif.

Perhatikan tips berikut untuk tingkatkan peluang lolos rekrutmen:

  • Pastikan Anda sudah menyimpan CV dan portofolio dalam format PDF agar desain dan tata letaknya tidak berubah acak. 
  • Tulis nama file secara profesional, seperti Nama_Posisi_Portofolio. 
  • Cek ulang tata bahasa dan ejaan agar terlihat lebih rapi dan profesional. 
  • Pastikan seluruh informasi yang Anda cantumkan adalah yang paling terbaru dan relevan dengan posisi yang sedang dilamar.

Demikian pembahasan tentang perbedaan CV dan portofolio kerja. Yuk, buat CV Anda dengan cepat dan praktis menggunakan CVWizard! 

Dilengkapi dengan teknologi berbasis AI, CVWizard juga menyediakan beragam template surat lamaran kerja dan template CV yang sudah dirancang agar terbaca sistem ATS. Tak perlu repot buat dari nol, ayo, bikin CV terbaik Anda sekarang!

Bagikan via:
Alisatul Aini
Alisatul Aini
Penulis
Digital content writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun. Dari artikel SEO hingga konten media sosial, ia berkomitmen menciptakan tulisan yang tidak hanya bernilai bagi audiens, tetapi juga berdampak positif bagi bisnis.

Ciptakan kesan pertama dengan CV Anda

Buat dan unduh CV profesional dengan mudah dan cepat."

Mulai Sekarang